Jumat, 20 Januari 2012

Akhir Cerita Ini !
Termenung sendiri menatap hujan, hujan yang membawa kegalauan, gemuruh yang membuat semakin kelam, dan dinginnya menambah kepiluan. Ia berharap ada yang datang di balik derasnya rinai hujan.
“Tuhan.. mengapa semua ini harus terjadi pada keluargaku ? Disaat aku merasakan hangatnya kasih sayang dari kedua orang tua dan kakakku.. Andai saja waktu bisa diputar ulang !

” kata Nayla.
Itulah yang dilakukan Nayla sewaktu hujan, berdiam diri dan melamun di kala hujan turun. Seorang gadis cantik, pintar, baik dan berprestasi yang duduk di kelas XI yang kini hidup sebatang kara.
Kegelisahan, sedih dan putus asalah yang kini tengah dirasakan oleh Nayla. Ya.. itu semua berawal dari acara liburan ke puncak yang telah mereka rencanakan sebelumnya. Akan tetapi Nayla tidak ikut liburan karena ia akan menghadapi Ujian Akhir Semester Genap.
Pagi-pagi sekali ayah, ibu dan kakak Nayla akan berangkat dengan mobil Avanza yang bernomer AB 1003 TH. Sebenarnya Nayla mempunyai firasat bahwa akan terjadi apa-apa dengan keluarganya dan melarang untuk berpergian pada hari itu.
“Yah.. kumohon jangan berangkat sekarang ! ”  pinta Nayla
“Tenang anakku sayang percayalah Kami semua akan baik-baik saja !” kata Ayah Nayla.
“Tapi Yah ? “ tanya Nayla.
“Iya adikku sayang .. Kami semua akan baik-baik saja kok ! Kamu takut kangen sama kakakmu yang ganteng ini yaa ? Hahaa,” canda Kakak Nayla.
“Akh ..Kakak bisa aja ! Aku itu khawatir sama keadaan kalian semua ! Kalau kangen mah pasti aku kangennya cuma sama Ayah dan Ibu! Welkkk ,” canda Nayla.
“Akh ..elo mah tega sama kakak ndiri ! Awas ya kalau ntar sampai
kangen ! Gue denda loe ! Hahaa , “ canda Kakak Nayla.
“Waah ..ni si kakak lagi marah . Ampun kak ! Aku pasti kangen sama kalian semua kok ! “ jawab Nayla.
“Ehm .. udah dulu ya bercandanya , nanti keburu macet di jalan. Ayo Bu, Rendy kita berangkat ! “ kata Ayah Nayla.
“Ok Yah.. Bye adikku sayang . Belajar yang rajin yaa ! Semangat ! “ kata Kakak Nayla.
“Hati-hati di rumah ya sayang ! “ kata Ayah Nayla.
“Nay sayang , kamu baik-baik di rumah ya ! Jangan lupa belajar dan sholat ! satu pesan Mama, kalau nanti ada apa-apa dengan Kami , kamu jangan sedih dan putus asa yaa ! Keep smile dear, “ pesan Ibu Nayla.
Nayla bertanya-tanya dihati tentang pesan ibunya. Belum sempat Nayla bertanya apa maksud pesan tersebut, mobil Avanza dengan nomor AE 1003 TH sudah meninggalkan pekarangan rumahnya. Tanpa ia sadari canda tawa pagi itu adalah canda tawa terakhir Nayla dan keluarganya.
Sore hari pukul 16.35 WIB Nayla mendapat telephone dari kantor polisi bahwa keluarganya mengalami kecelakaan maut dalam perjalanan ke puncak yang telah menewaskan Ayah dan Kakaknya, sedangkan Ibunya dalam keadaan koma di Rumah Sakit Medica Sentosa. Nayla shock mendengar berita tersebut. Ia langsung menuju ke Rumah Sakit Medica Sentosa.
Baru saja Nayla sampai dan memasuki ruangan Unit Gawat Darurat, ibunya meninggal pada saat Nayla memegang tangan ibunya sambil meneteskan air mata. Nayla pun terhanyut dalam suasana, air matanya mengucur begitu deras. Sebelum meninggal Ibunya berpesan kepada Nayla untuk menjadi anak yang baik, sabar dan tegar dalam menjalani manis pahitnya kehidupan.
Pagi itu adalah acara pemakaman keluarganya. Banyak orang berbaju hitam memvawa bunga berdatangan. Semakin menambah suasana pilu bagi Nayla. Hingga pada akhirnya orang berbaju hitam tersebut pergi meninggalkan pemakaman, Nayla tetap setia berada di dekat makam ke-3 anggota keluarganya.
Rasa tak berdayalah yang kini dirasakan oleh Nayla yang hanya bisa meneteskan air mata dihadapan 3 pusara keluarganya. Dan sesekali menaburkan bunga di atas makamnya.
Akibat peristiwa kecelakaan itu, kini Nayla hanya hidup sendirian di tengah ramainya kota. Hidup dalam keheningan dan kehampaan tanpa hadirnya seseorang dalam hidupnya. Tak heran jika nilai beberapa mata pelajarannya merosot jauh. Mungkin ia tidak konsen dalam belajar dan kurang diperhatikan olah orang tuanya. Bayangkan, bagaimana hidupmu jika kau menjadi Nayla? Dan apa yang akan kamu lakukan? Tentu hidupmu akan hancur berantakan.
Meskipun Nayla harus merubah kehidupannya 180°, namun ia berjanji akan tetap semangat dalam menjalani hidup. Ia masih teringat akan pesan terakhir dari Ibunya.
Hari berganti demi hari, suasana hati pun ikut berganti. Tanggal 11 Maret kemarin adalah hari yang menyenangkan bagi Nayla. Ia bertemu dan berkenalan dengan Rangga. Seorang cowok yang baik, pintar, tampan dan tajir. Jadi tak heran jika banyak cewek yang suka dengan Rangga. Namun Rangga tidak menyukai mereka. Ia menyukai seorang gadis yang cantik, pintar, baik dan berprestasi yang duduk di kelas XI, yaitu Nayla. Tetapi Rangga tidak berani mengungkapkan perasaannya. Dan ternyata Nayla juga menyukai Rangga.
“Betapa indahnya dia Tuhan, andai Engkau mengijinkan aku supaya dia tahu perasaanku ini ! “ renung Rangga.
“Tuhan ..kenapa hatiku deg-degan saat aku bertemu cowok yang bernama Rangga tadi? Apakah aku jatuh cinta? Akh.. tidak mungin! “ renung Nayla.
Tanggal 17 Maret, merupakan tanggal yang mereka anggap tanggal yang paling indah dan berkesan. Rangga menyatakan cintanya pada Nayla dan Nayla pun menjawabnya.
“Aku sudah mencintaimu sejak dulu ! “ jawab Nayla.
“Benarkah itu Nayla ? “ tanya Rangga.
Betapa senangnya Rangga mendengar jawaban Nayla. Senyum yang terpancar dari ke-2 insan tersebut layaknya orang kasmaran.
Hari-hari mereka lalui bersama, mulai belajar bersama, jalan dan bercanda. Seorang Rangga mampu mengembalikan senyuman Nayla yang sempat sirna. Namun itu tak berkunjung lama.
Pendek cerita, pada saat Rangga dan Nayla jalan di taman, tiba-tiba Rangga jatuh pingsan. Nayla langsung membawa Rangga ke rumah sakit. Hasil diagnosa dokter menujukkan bahwa Rangga mengidap kanker stadium 4. Yaa.. penyakit yang berujung pada kematian yang kemungkinannya kecil untuk disembuhkan. Sebenarnya Rangga telah mengetahui penyakitnya sejak dulu, namun ia menyembunyikannya dari Nayla. Ia takut itu akan membuat Nayla menjadi bersedih dan membebani perasaan Nayla.”
“Nay ..maafkan aku yang menyembunyikan penyakitku ini ! aku takut ini akan membuatmu bersedih atau kau justru meninggalkan aku gara-gara penyakitku ini ! “ kata Rangga.
“Rangga ..kau ini ngomong apa ? Kamu tahu kan aku tidak mempunyai siapa-siapa kecuali dirimu. Tapi kenapa kau justru berprasangka seperti itu ? Aku tidak akan meninggalkanmu dalam keadaan apapun dan kapanpun ,” jawab Nayla.
“Makasih Nay .. Aku juga mencintaimu, tapi aku takut tidak bisa membahagiakanmu dan menjagamu lebih lama lagi . Kini keadaanku semakin melemah dan hanya bisa berbaring di tempat tidur ,’’ kata Rangga.
“Semangat Rangga ! Aku tau kamu bisa melawan penyakit ini,” jawab Nayla.
Hingga pada akhirnya Rangga harus meninggalkan Nayla untuk selamanya. Betapa hancurnya perasaan Nayla. Tangisan Nayla pun tak bisa dibendung untuk yang ke dua kalinya. Ke dua kalinya merasa kehilangan dan kesedihan yang amat dalam. Namun apa daya Nayla, ia hanya seorang wanita biasa yang tak mungkin mengembalikan keadaan seperti semula. Itu uratan takdir dari Tuhan.
“Meski kau meninggalkanku, aku akan tetap mencintaimu Rangga sampai kapanpun itu,” kata Nayla.
Kepergian keluarga Nayla dan Rangga menyisakan luka yang teramat dalam baginya. Nayla tak tahu kemana ia akan melangkah dan berfikir. Fikiran Nayla sebegitu dangkalnya sampai-sampai Nayla pergi entah kemana dan tak ada seorang pun yang tahu di mana keberadaannya. Ia hanya  menulis 1 kalimat pada buku diarynya.
“AKHIR CERITA INI CUKUP SAMPAI DISINI ! “


Jailangkung-jailangkung ..datang tak di undang pulang, gak komentar (Hahhaaaa ..XD)

save energy

Cute Rocking Baby Monkey

Liana Parquinda . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates